Sabtu, 03 Desember 2016

Ikan Tuna Mencerdaskan Otak dan Menghambat Kanker Payudara





Ikan Tuna ( Famili Scombridae) hidup di semua daerah tropis maupun sub tropis. Selain mudah ditangkap, ikan ini termasuk yang paling banyak diminati pasar internasional karena harganya terjangkau dan memiliki kandungan yang lengkap.

Kandungan utama spesies ini adalah asam lemak Omega 3 yang sangat kaya. Perbandingannya 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Terhadap organ tubuh manusia, zat ini sanagt berperan penting dalam proses pertumbuhan sel-sel saraf, termasuk sel otak dan sangat penting bagi anak-anak.

Para ahli Gizi internasional pada seminar Peningkatan Gizi Negara Berkembang di Malmoe, Swedia sepakat menjadikan ikan tuna sebagai asupan utama, alasannnya :


1. Memiliki protein tinggi , kadarnya 2 x lebih tinggi dibandingkan protein pada telur.
   Kadar protein per 100 gram ikan tuna adalah 22 gr, sedangkan pada telur hanya 13 gram

2. Berkolesterol rendah, hanya berkisar 38-45 mg per 100 gr daging

3. Mengandung vitamin D dan A , dan juga merupakan sumber vitamin B6 dan asam folat.

4. Kandungan Omega 3 mampu menghambat enzim proinflammatory
   (Cyclooxygenase 2-COX2), yaitu enzim pemicu terjadinya kanker payudara,
    mengaktifkan kembali reseptor di membran sel yang dapat menangkap aktivitas sel
    penyebab kanker

Pada kongres International Society for the Study of fatty Acids and Lipid pada December 2004, para ahli gizi dari World's Health Rating (The George Mateljan Foundation) memasukkan kandungan vitamin B6 pada ikan tuna pada peringkat A (sangat bagus) dengan alasan :

1. Memiliki Nuttient Density tinggi yang mencapai 6.7 (batas katagori
    sangat bagus : 3,4- 6,7).

2. Vitamin B6 bersama asam folat mampu menurunkan level homosistein.
    Sebagaimana diketahui, homosistein sangat berbahaya bagi pembuluh arteri karena
    berpotensi menyebabkan penyakit jantung

3. Dengan mengonsumsi tuna 1-3 kali per bulan dapat mengurangi resiko ischemic
    stroke sebesar 9 %

4. Kandungan EPA (Eicosa Pentaenoic Acid) yang tinggi pada ikan tuna dapat
    menstimulasi hormon leptin, yaitu sebuah hormon yang membantu meregulasi
    asupan makanan. Mampu mencegah obesitas sehingga sangat baik untuk
    penderita diabetes mellitus tipe 2

5. Pencegah resiko penyakit heart arrhythmiapada usia lanjut
   (hasil riset Studi Universitas Harvard)
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar