Senin, 30 Januari 2017

Malas Menyusui dan Terciptalah Mitos Seputar ASI




Di zaman sekarang , kehidupan wanita tak hanya di rumah tetapi juga di perkantoran, di mall, di pasar, dsb. Karena kesibukannya seorang wanita yang kodratnya menyusui bayinya menjadi malas. Inilah yang akhirnya memunculkan anggapan-anggapan miring seputar ASI. Mitos ataupun anggapan miring dan salah kaprah itu diciptakan karena sang ibu malas menyusui bayinya, apa saja mitos itu ?

1.  Susu botol lebih praktis daripada ASI
     ASI justru lebih praktis terutama jika sedang bepergian, karena ibu tidak perlu 
     direpotkan untuk mempersiapkan susu formula, botol maupun penghangat botol

2  Menyusui membuat ibu merasa tidak bebas
    Banyak cara yang dapat dilakukan agar bayiu tetap mendapatkan cukup asupan ASI 
    walaupun sang ibu tidak sedang bersama bayinya. Ibu dapat membuat persediaan 
    ASI yang bisa disimpan dalam freezer bilamana dibutuhkan.

3  Banyak ibu yang produksi ASI-nya kurang atau sedikit
    Anggapan ini tidak benar. Faktanya adalah biasanya produksi susu ibu lebih dari 
    cukup bahkan kadang berlebihan. Produksi ASI yang kurang bisa karena cara bayi 
    menghisap putting ibu yang salah. Cara yang benar adalah memasukkan daerah 
    areola (area gelap sekitar puting) ke dalam mulut bayi ketika menyusui.

ASI tidak memiliki kandungan zat besi yang mencukupi
    Anggapan ini salah, justru ASI diproduksi dengan kecukupan gizi dan mineral yang 
    sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Berbeda dengan susu formula yang menambahkan 
    zat besi dalam susu dengan komposisi yang dibuat untuk semua bayi tanpa melihat 
    kebutuhan tiap bayi yang bisa saja berbeda antara bayi yang satu dengan yang lain.

5. Sakit ketika menyusui
    Rasa sakit biasanya timbul di hari-hari awal menyusi akibat cara menyusui yang salah. 
    Jadi  seharusnya bila bayi sudah dapat menyusu dengan benar, proses menyusui tidak 
    akan terasa sakit. Cara menyusui sendiri bukan terletak pada puting payudaranya tetapi 
    pada areola sehingga ibu tidak akan merasa sakit.

6. Harus berhenti menyusui bila sedang minum obat

    Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena kenyataannya hanya sedikit jenis obat yang 
    benar-benar tidak aman bagi ibu menyusui. Untuk lebih amannya, ibu menyusui 
    dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum meminum obat.

Kamis, 12 Januari 2017

Zebra Tidak Bisa tidur Sendirian





Saat tidak sedang mencari makan atau bepergian, zebra menyempatkan diri untuk tidur. Yang menyedihkan, di alam liar zebra hanya bisa tidur bila berada dalam kelompok agar mereka dapat mengetahui tanda bahaya dengan cepat. Tanpa teman, zebra akan terus begadang karena takut.


Untuk itu zebra harus selalu waspada terhadap singa dan hyena. Mereka merupakan kawanan yang memiliki banyak mata waspada terhadap bahaya. 

Jika seekor zebra diserang, keluarganya akan datang membentuk pertahanan, mengelilingi zebra yang terluka dan mencoba untuk mengusir predator.

Rabu, 04 Januari 2017

Obati Diare dengan tempe

Lauk kaya protein nabati ini tidak hanya enak dimakan, rasanya yang khas membuat tempe sangat digemari di Indonesia. 
Banyak orang bilang tempe merupakan makanan rakyat jelata, eits tapi nanti dulu, biar pun tempe terkesan makanan murah, tapi Anda perlu tahu khasiatnya. Tempe tidak hanya bervitamin, tapi kandungannya juga member manfaat baik bagi tubuh, yaitu mampu mencegah diare.
Dalam ensiklopedi Wikipedia tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap atau beberapa bahan lain yang menggunkan beberapa jenis kapang Rhizopus seperti oligosporus, Rh Oryzae, Rh Stolonifer atau Rh Arhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ragi tempe

Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe  mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan anti oksidan pencegah penyakit degenerative.
Dalam sejarahnya pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II berhasil selamat karena tempe.

Ternyata memang benar kandungan yang terdapat pada tempe mampu mencegah bakteri yang menempel pada dinding usus. Hal itu disampaikan dari penelitian mikrobiolog pangan dari Universitas Wageningen, Belanda. Menurut salah satu penelitinya Petra Roubos, tempe adalah semacam makanan hasil fermentasi yang baik untuk tubuh dibuktikan dengan riset memasukkan sepotong tempe pada sel-sel usus yang sudah dibiakkan. Dan ternyata tempe mampu memperkecil kemungkinan bakteri dalam perut berkembang dan mencegah bakteri menempel pada dinding usus. Dengan begitu diambil kesimpulan bahwa tempe dapat menurunkan resiko terkenanya diare.

Pelengkap 4 sehat  5 sempurna ini kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai kandungan dalam tempe mengandung antioksidan yang dapat menyembuhkan infeksi dari penyakit degenerative.